Seperti telah saya uraikan di artikel saya sebelumnya soal berlibur ke Bali dari hasil tabungan rokok, sejak saat berhenti merokok hingga saat ini, yaitu 6 tahun pada 11 November tahun ini, maka tabungan saya dari hasil merokok adalah 28,8 juta rupiah. Uang itu saya alokasikan untuk travel. Hingga saat ini kami sudah gunakan ke Bali, Bandung dan Krakatau. Masih ada tersisa dana 20 juta rupiah. Kebetulan pekerjaan saya sekarang sudah lebih mapan, sehingga bisa merencanakan perjalanan yang lebih panjang.
3 Comments
Dulu istri saya sering bilang saya itu pelit, sedang saya berpendapat bahwa saya tidak pelit tapi produktif. Pandangan istri saya tidak betul tapi juga tidak salah karena umumnya orang juga beranggapan produktivitas itu identik dengan efisiensi. Kenapa saya bilang tidak betul karena sesungguhnya terdapat perbedaan yang mendasar antara efisiensi dengan produktivitas. Apa itu?
Miskin itu menurut pendapat saya ada 2 kategori, pertama adalah mereka yang betul-betul miskin karena memiliki pendapatan dibawah kebutuhan pokoknya, sedangkan yang kedua adalah mereka yang miskin karena salah memilih gaya hidup yang sesuai dengan tingkat pendapatannya. Yang menarik, mereka yang masuk dalam kategori kedua cenderung masuk dalam kategori pertama apabila dia tidak mampu mengubah gaya hidup yang tepat, benarkah begitu?
Produktivitas itu UUD, ujung-ujungnya duit, tidak hanya menyangkut soal bisnis, tapi juga menyangkut pribadi dan rumah tangga. Kan gak lucu kalau produktivitas kita tinggi tapi gak ada profit, atau banyak hutang gak kebayar, ya kan? Background saya sebagai orang teknik memudahan saya untuk paham konsep produktivitas. Akan tetapi, kurangnya ilmu tentang keuangan, membuat saya sulit menyambungkan konsep produktivitas ini ke profitabilitas. Akhirnya, mau gak mau harus belajar lagi ilmu keuangan.
Masih lanjutan cerita siklus perubahan (change cycle). Makin lama hobi baru tapi lama istri saya, yaitu bikin kue, makin sering, gak cuma hari libur aja, kadang bisa sampai malem sekali. Kenapa begitu?
Masih sekitar siklus perubahan (change cycle), kali ini terjadi ke anak saya yang kedua, Haekal, usianya sudah masuk 7 tahun Desember lalu. Sejak usia 3 tahun, anak ini sudah gemar dengan mainan, selayaknya anak-anak lainnya. Hampir tiap hari ia minta dibelikan mainan baru, padahal baru saja kami belikan mainan. Saat itu kami masih anggap wajar, namun lama kelamaan kami sadar ada yang keliru, karena buat anak ini, sudah tidak penting lagi mainan apa yang dibeli, yang penting ada mainan baru. Demikian seterusnya, berbagai upaya kami coba untuk mencari pengganti dan mengalihkannya, misal bersepeda, berenang, games di playstation dan tablet, aikido, dan lain sebagainya, namun selalu gagal mengalihkannya dari beli mainan baru itu.
Sudah dua minggu ini, tiap subuh saya ke mesjid naik sepeda sekitar 1 kilometer dari rumah. Lumayan capek juga awalnya meski setelan gigi saya ambil yang paling ringan dulu. Tapi sekarang sudah gak kerasa lagi. Sebelumnya, kalau gak naik mobil, ya naik motor, biasanya suka bersin-bersin saat shalat berjamaah, jadi bikin suasana ibadah kurang nyaman. Anehnya, waktu naik sepeda, saya gak pernah lagi bersin-bersin. Kenapa begitu ya?
Beberapa waktu ini, saya dan keluarga tidak lagi pergi ke mal atau makan di luar seperti yang biasa kami lakukan dulu. Dulu itu, setiap minggu kami menganggarkan 500 – 700 ribu untuk kegiatan tersebut. Jadi kami sudah menghemat 2 hingga 3 juta per bulan. Jika saya pribadi yang mengubah kebiasaan itu tentu lebih mudah, tapi melibatkan anggota keluarga lain, bukan hal yang mudah.
Sebagai seorang specialis produktivitas (certified productivity specialist), peran saya tidak hanya membantu organisasi meningkatkan produktivitas dan mengurangi biaya operasional, tapi lebih jauh lagi mengubah perilaku orang-orang dalam organisasi tersebut dari perilaku kurang/tidak produktif menjadi perilaku produktif. Keberhasilan program perbaikan yang kami, para spesialis produktivitas, jalankan sangat bergantung pada keberhasilan kami mengubah perilaku orang-orang dalam organisasi. Dan untuk itu, secara pribadi saya memiliki kiat khusus untuk memastikan tujuan itu tercapai. Kiat apa itu?
Baru saja periksa daftar harapan yang saya buat tahun 2007 lalu, jadi 8 tahun yang lalu, dan untungnya masih ada. Cukup surprise, kalau tidak dikatakan mustahil, melihat daftar itu dan membandingkannya dengan keadaan saya hari ini.
Pagi ini sejuk banget, habis ujan semalem, subuh tadi juga shalat di masjid nikmat rasanya. Masih inget Bruce Lee kan? dia bilang, seorang prajurit atau petaruh yang tangguh itu adalah orang biasa-biasa saja tapi fokus. Maksudnya adalah, orang hebat atau sukses bukan karena bawaan lahir, tapi lebih karena mereka yang sukses itu fokus terhadap tujuan dan cita-citanya.Kenyataannya, kebanyakan orang ya rata-rata saja malah dibawah rata-rata, baik secara pendidikan, kekayaan dan posisi, kenapa begitu?
Kebetulan habis berenang, jadi semangat melambung tinggi. Apa hubungannya berenang dengan semangat tinggi? Menurut Barrie Davenport, exercise atau berolah raga dapat memotivasi kita melakukan hal-hal yang positif dan produktif. Tidak perlu olah raga berat, lakukan saja olah raga yang ringan, efeknya sama kok.
Pertanyaanya bagaimana memulainya bagi kita yang tidak pernah olah raga? Edisi weekend ini tentang kata-kata positif. Apa pentingnya dan pengaruhnya kata-kata positif dalam kehidupan kita dan pertumbuhan karakter anak?
Banyak orang bilang, merencanakan adalah hal yang paling sulit, karena untuk bisa persis sesuai dengan yang kita rencanakan itu nyaris tidak mungkin. Makanya kalau di proposal selalu ada biaya tak terduga 10%, iya kan?
Sebenarnya merencanakan saja tidak sulit, yang lebih sulit adalah merealisasikan rencana itu, setuju? Saya tidak setuju! Kali ini tentang hubungan antara sehat dan hemat. Kenaikan BBM udah terjadi, meski hari ini turun lagi, harga-harga gak bakal turun. Hemat dengan demikian menjadi keharusan kalau gak mau ngutang, setuju? Tapi hemat yang bagaimana yang harus kita lakukan? Apa biasa makan enak jadi makan yang gak enak?
Gimana mengubah kebiasaan, mestinya kebiasaan yang diubah dari yang kurang produktif menjadi lebih produktif kan? bukan sebaliknya. Kebiasaan, apakah baik, apakah buruk, tidak mudah diubah. Misal, orang yang biasa buang sampah sembarangan tentu sulit diminta untuk buang sampah pada tempat sampah. Sebaliknya juga demikian, orang yang terbiasa buang sampah pada tempatnya sulit diminta untuk buang sampah sembarangan. Percaya gak? Coba aja deh perhatikan dengan seksama.
Tadi saat rehat sempet cek neraca keuangan rumah tangga, total infak dan zakat 5,85% dari penghasilan. Jadi aktual infak sudah lebih dari target. Infak dan zakat sama halnya dgn CSR (corporate social responsibility). Prinsipnya perusahaan mengeluarkan sejumlah uang ke komunitas dan lingkungan sekitarnya sebagai bagian dari tanggung jawab sosial. Pertanyaannya adalah apakah infak, zakat, atau CSR itu memberikan keuntungan bagi pribadi atau perusahaan?
Efektif bulan Desember ini kami 1 shift, dari sebelumnya 2 shift bahkan saat peak season kami bekerja 3 shift. Karena 90% market kami di US, tiap akhir tahun order turun karena ada liburan musim dingin, thanks giving, natal dan tahun baru. Jadi untuk mencegah biaya tinggi, kami harus fleksibel mengatur operasional kami. Ini juga yang seharusnya kita lakukan dalam rumah tangga.
Kemaren itu Haekal, anak kedua saya berusia 6 tahun-an, rewel, minta dianter maen ke tempat temen lah, minta maenan lah, sampe waktu saya pulang masih begitu. Tiba-tiba Haekal bilang, "aku mau renang." Biasanya kami renang minggu pagi, nah waktu itu sabtu sore jam 4-an. Saya baru saja pulang ngasih training, makan siang (telat) dan shalat ashar, jadi capek banget. Tapi denger mamanya ngeluh Haekal rewel seharian, langsung aja gak pake mikir kita berenang berdua aja.
Kali ini tentang salah satu value/nilai yang meski dimiliki oleh seorang productivity specialist. Ada 6 values, kita bahas yang pertama, integrity atau integritas. Definisi integritas sederhananya adalah apa yang kita katakan selaras dengan apa yang kita lakukan, secara etis ataupun secara legal/hukum. Jadi konsistensi kita dalam berjanji atau berikrar atau komitmen adalah bagian dari nilai ini. Kenapa ini penting dimiliki oleh seorang productivity specialist?
|
PenulisMaskal Novessro, seorang praktisi dan konsultan produktivitas, memperoleh sertifikat spesialis produktivitas dari APS USA. Ikuti pelatihan online produktivitas untuk lingkup bisnis, pribadi dan rumah tangga
Your organization need assisting in improving productivity and profitability at low cost? come to us
You need a discussion forum of management system such as QMS ISO 9000, TQM, lean mfg., EMS ISO 14000, OHSAS 18000, ISO/TS 16949, six sigma, BSC, and so on? join with us for free.
Arsip
September 2015
|